Sabtu, 09 Februari 2008

Situbondo Banjir...

Sabtu, 09/02/2008 00:04 WIB
Banjir Bandang Terjang Situbondo

Irwan Yulianto - DetikSurabaya

Situbondo - Hujan deras yang terus menerus mengguyur Situbondo dan sekitarnya mengakibatkan Sungai Sampean meluap. Banjir bandang menerjang ratusan rumah di bantaran sungai membuat ribuan warga mengungsi.

Air mulai masuk ke pusat kota sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (8/2/2008) dengan ketinggian yang terus bertambah. Hingga Sabtu (9/2/2008) pukul 00:01 WIB, di pemukiman di sekitar bantaran kali, ketinggian air mencapai 1 meter.

Ribuan warga yang ketakutan, mulai mengungsi ke arah alun-alun. Mereka mencari perlindungan di Gedung DPRD, Masjid Jami, dan beberapa kantor instansi pemerintah yang lain.

Warga terus merasa was-was, karena hingga pukul 23.00 WIB, hujan gerimis masih terus turun. Luapan air masih terus mengalir ke pusat kota seiring kiriman air dari Kab Bondowoso.

Sebelumnya pada pukul 19.00 WIB, 3 kecamatan yakni Kecamatan Kendit, Kecamatan Bungatan, dan Kecamatan Mlandingan yang berada dekat aliran sungai sudah mulai tenggelam. Di kawasan ini ratusan rumah sudah terendam.

Sementara di pusat kota, kawsan yang tergenang air antara lain, Kelurahan Arbirejo, Kelurahan Dawuhan, Kelurahan Patokan, dan Desa Sumberkolak.

Akibat banjir, jalur pantura yang melintasi kota ini macet total. Puluhan truk dan bus memilih berhenti. Polisi menghentikan kendaraan-kendaraan tersebut di sekitar alun-alun dan jalan protokol.

Belum ada laporan berapa korban jiwa akibat terjangan banjir ini. Namun di Kecamatan Mlandingan, 2 warga dikabarkan terseret arus. Seluruh petugas dari polisi dan TNI dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang masih terjebak di rumahnya.
(bal/gik)


Sabtu, 09/02/2008 01:03 WIB
Banjir Mulai Genangi Alun-alun Situbondo, Listrik Padam

Situbondo - Banjir bandang di Situbondo, Jawa Timur, mulai menggenangi alun-alun. Kepanikan warga bertambah dengan padamnya listrik di seluruh wilayah.


Hingga pukul, 00.40 WIB, Sabtu (9/2/2008), ketinggian air di beberapa wilayah di pusat kota sudah mencapai 50 cm.

Masuknya air ke pusat kota ini disebabkan beberapa pintu air Paraaman, di Kelurahan Dawuhan yang dibuka paksa oleh warga yang marah karena ketinggian air di rumahnya terus bertambah.
Memang pintu air ini berfungsi sebagai pengontrol agar air tidak masuk ke pusat kota.

Pantauan detiksurabaya.com, Pendopo Kabupaten yang tidak jauh dari alun-alun ikut terendam. begitu juga rumah dinas Kapolres dan jalan-jalan protokol.

Ribuan warga yang panik berlarian menuju tempat pengungsian yang dipusatkan di Gedung DPRD. Mereka membawa sebagian barang, sambil menggendong bayi dan ank kecil. Suasana semakin mencekam, setelah PLN mematikan aliran listrik. Keadaan gelap-gulita membuat beberapa anak menangis ketakutan.

Di kawasan Desa Sledreng, Kecamatan Kapungan, belasan rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Sedangkan ratusan rumah di Desa Plaosan yang berada di bantaran sungai semakin tenggelam dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Para pengungsi masih terus berbondong-bondong. Sebagian tersebar di beberapa Masjid dan Langgar. Mereka menggelar pengajian sambil memanjatkan doa berharap kiriman air dari Situbondo tidak bertambah.

Ironisnya, tidak tampak satupun petugas dari satlak yang membantu. Hal ini diperparah juga dengan tidak-adanya bantuan perahu karet bagi evakuasi warga. Bupati Situbondo Ismunarso yang dicari-cari pun tidak tampak.
(bal/gik)


Sabtu, 09/02/2008 01:23 WIB
Diterjang Banjir Bandang, Telkom di Situbondo Lumpuh

Surabaya - Akibat banjir bandang menyebabkan PLN memadamkan aliran listrik dan 15.000 sambungan telepon di Situbondo lumpuh total.

Putusnya jalur komunikasi ini disebabkan kantor STO Telkom Jl Basuki Rachmad Situbondo tenggelam dan aliran listrik yang padam. Sehingga peralatan elektronik di kantor tersebut langsung dimatikan sesuai dengan Standar Operating Prosedure (SOP).

"Untuk menghindarkan kerusakan yang lebih parah, maka STO dimatikan. Sebab jika alat yang sedang on terkena air maka kerusakannya akan lebih parah. Karena itu sebelum tenggelam, sengaja dimatikan. Langkah ini supaya recovery nantinya lebih mudah," kata Djadi Sugiarto, Communication Manager PT Telkom Divre V Jawa Timur, Sabtu (9/2/2008) pukul 01:10 WIB.

Dari 15.000 nomor yang mati, yaitu kode area 0338 di Situbondo sebanyak 9500 nomor, Besuki ada 2.700 nomor dan Asem bagus sebanyak 3.200 serta 815 nomor di kawasan Mladingan.

"Flexi sementara masih aman, Tapi sudah terdeteksi di Panarukan dan sebagian Situbondo juga mati," tambah Djadi kepada detiksurabaya.com.
(gik/gik)


Sabtu, 09/02/2008 01:53 WIB
Banjir Bandang
Kota Situbondo Mencekam

Situbondo - Padamnya aliran listrik membuat ribuan warga panik. Mereka berlarian menuju tempat pengungsian yang dipusatkan di Gedung DPRD Jl Kenanga Situbondo Jawa Timur, Sabtu (9/2/2008).

Warga yang histeris ini hanya membawa sebagian barang maupun harta bendanya saja. Bahkan beberapa ibu berlari sambil menggendong bayi maupun menggandeng anak-anaknya yang masih kecil.

Suasana yang gelap gulita, membuat beberapa anak menangis ketakutan. Suasana mencekam, untuk penerangan hanya menggunakan lilin. Sebagian besar di pusat kota Situbondo sudah gelap total karena listrik dipadamkan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Para pengungsi masih terus mengalir. Selain ke DPRD, sebagian tersebar di beberapa lokasi seperti masjid maupun gedung sekolah yang masih terbebas dari banjir.

Luapan air terus merengsek naik dan meluas. Di Jalan Merak Kelurahan Patukan maupun di Adirejo, permukiman warga sudah terendam 50 cm hingga 70 cm.

Sedangkan, di Desa Sledreng, Kecamatan Kapungan, belasan rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Sedangkan ratusan rumah di Desa Plaosan yang berada di bantaran sungai semakin tenggelam dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.


Sabtu, 09/02/2008 02:10 WIB
Rumah Sakit di Situbondo Terendam 1 Meter

Situbondo - Banjir yang menerjang Situbondo selain melumpuhkan PLN dan Telkom serta fasilitas umum. Rumah sakit PTPN Elizabeth di Kota Tape ini ditenggelamkan banjir setinggi 1 meter.

Dua rumah sakit yang kondisinya gelap gulita itu RSUD Situbondo Jalan Anggrek dan RS PTPN Elizabeth. Demikian pula dengan jalan akses RS PTPN Elizabeth menuju ke rumah sakit yakni Jalan WR Supratman yang terputus karena tenggelam dan arusnya sangat deras.

Dari pantauan detiksurabaya.com, Sabtu (9/2/2008) pukul 01.50 WIB, kedua rumah sakit dalam kondisi gelap. Hanya di beberapa ruangan yang masih menyala karena menggunakan genset. Ratusan pasien dan anggota keluarga yang menunggu otomatis terjebak.

Sementara itu genangan air banjir yang berada di sejumlah ruas jalan mulai memasuki pemukiman padat penduduk. Banjir yang terus meluas ini juga sudah merambah ke Kelurahan Patokan.
Kawasan terendam hingga ketinggian 50 Cm hingga 1 meter. (stv/gik)


Sabtu, 09/02/2008 03:40 WIB
Banjir Situbondo Surut, Lalu Lintas Pantura Mulai Normal

Situbondo - Banjir bandang kiriman dari Bondowoso yang merendam sebagian kota Situbondo Jawa Timur sudah berangsur surut. Namun masih ada permukiman penduduk ada yang masih terendam.

Pantauan detiksurabaya.com, Sabtu (9/2/2008) pukul 03:20 WIB, air yang merendam di Jalan PB Sudirman yang tadinya 1.5 meter sudah berangsur surut. Air yang tersisa hanya setinggi mata kaki.

Namun, akibat banjir bandang itu menyebabkan pagar tembok rumah dinas Kapolres Situbondo maupun Makodim 0831 serta Gedung Bhayangkara ambrol.

Surutnya air juga terlihat di Jalan WR Supratman, Jl Basuki Rachmad, Jl Anggrek, Ahmad Yani, Jalan Ahmad Jafar serta Jalan Kartini. Dengan surutnya banjir di Jalan PB Sudirman, otomatis arus lalu lintas di jalur pantura yang kembali normal.

Antrean kendaraan yang sempat terjebak akhirnya bisa melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi maupun ke Probolinggo. Kendaraan yang melaju dengan perlahan itu didominasi truk niaga, bus wisata maupun mobil pribadi. Sebelumnya menghindari kemacetan, polisi masih mengalihkan kendaraan melalui Arak-arak Bondowoso.

Selain pusat kota, pemukiman warga di Kelurahan Patokan dan Dawuhan, Kecamatan Kota sudah mulai berangsur surut banjirnya. Demikian pula, di sebagian Kelurahan Mimbaan Kec Panji. Jika sebelumnya ketinggian air mencapai 1 meter kini tersisa 50 cm. Sedangkan Desa Sumberkolak dan Pawuhan Kecamatan Panarukan air masih merendam rumah.

Dengan surutnya air, ribuan warga yang mengungsi di sejumlah tempat seperti Gedung DPRD, Mapolres, Masjid Jami maupun di Kantor BRI mulai pulang ke kampungnya. Namun bagi yang rumahnya masih terendam tetap bertahan di pengungsian. Hanya saja yang laki-laki pulang untuk menengok kondisi rumahnya.

Hujan deras yang terus menerus mengguyur Bondowoso dan sekitarnya mengakibatkan Sungai Sampean meluap.
Banjir bandang menerjang ratusan rumah di bantaran sungai membuat ribuan warga Situbondo mengungsi.


Sabtu, 09/02/2008 03:58 WIB
Banjir Situbondo Surut
Nyalakan 15 Ribu Telepon, Telkom Butuh Hair Dryer

Surabaya - Surutnya banjir yang merendam sebagian Situbondo Jawa Timur membuat PT Telkom lega. 15 ribu sambungan telepon akan segera diaktifkan setelah hampir 4 jam dimatikan.

Namun, untuk menormalkan kembali sambungan telepon memerlukan waktu dan menunggu banjir benar-benar surut. Sebab kantor STO Telkom di Jalan Basuki Rahmad sempat kebanjiran.

"Kalau banjirnya sudah kering ya segera akan dinyalakan kembali. Nantinya power supply yang basah akan dikeringkan dengan hair dryer (pengering rambut elektronik). Itu biar cepat keringnya," jelas Djadi Sugiarto, Communication Manager PT Telkom Divre V Jatim kepada detiksurabaya.com, Sabtu (9/2/2008) pukul 03:50 WIB.

Namun, kata Djadi, proses pengeringan peralatan elektronik tersebut memerlukan waktu sekitar 3 jam. "Yang pasti kita akan segera pulihkan kembali sambungann telepon yang sempat dimatikan tadi saat banjir," tandasnya.

Dari 15.000 nomor yang mati, yaitu kode area 0338 di Situbondo sebanyak 9500 nomor, Besuki ada 2.700 nomor dan Asem bagus sebanyak 3.200 serta 815 nomor di kawasan Mladingan.

Telkom sengaja mematikan sambungan telepon karena untuk menjaga peratalatan agar kerusakannya tidak parah dan padamnya aliran listrik. (gik/gik)



1 komentar:

Tristan Langit Ramadhan mengatakan...

Mbah Kung telpon hari jum'at 8 Februari 2008 jam 22.45 ngasih berita kalo di situbondo banjir bandang, air sudah sampai trotoar depan rumah.

Jam 23.30, mbah telpon lagi, bilang kalo air sudah masuk rumah sebatas mata kaki.

Jam 00.30, 9 Feb 0 bapak telpon mbah tanya berita, air pelan2 surut kembali, listrik dan telpon mati, air diluar rumah/pekarangan enggak bisa hilang karena belakang tersumbat.

Jam 06.30 ibuk telpon mbah, air sudah surut, lagi beres2 bekas banjirnya.